Blogroll

Jumat, 10 Juni 2011

liputan suara remaja suara merdeka 9 juni 2011

Di jaman serba cangih seperti sekarang ini, hobbi menarik yang satu ini bisa dibilang cukup unik. Ketika teknologi memudahkan semua hal menjadi instan, anak-anak muda dari komunitas ini mencoba berkarya lewat kesederhanaan namun bernilai seni tinggi.
Kamera Lubang Jarum, atau istilah kerennya pinhole camera. Nggak bisa disebut biasa, karena dari bentuk, cara penggunaan, dan hasil yang didapat semuanya memang unpredictable banget. Seperti yang selalu diajarkan KLJ Semarang pada peserta-peserta workshop yang biasa mereka lakukan, kamera lubang jarum biasanya dibuat daribarang-barang bekas pakai. mulai dari kaleng rokok, karton/kardus bekas, besek tempat makanan, sampai botol bekas minuman pun bisa mereka sulap jadi kamera.
Karena sistem pengoperasiannya yang sangat simple jadi bentuk kameranya pun bisa beragam. dan tentunya hasilnya pun berbeda-beda tergantung dari bentuk kameranya sendiri. Pengen buat?? Caranya gampang banget! Siapkan kaleng rokok, jarum, lakban hitam, potongan seng kecil, dan kertas photo.
Pertama, periksa dulu kaleng rokok, hadapkan ke arah cahaya, apakah ada yang bocor atau nggak. Usahakan untuk membuat bagian dalam kaleng benar-benar kedap cahaya. Lalu lubangi bagian tengah body kaleng rokok menggunakan paku.
 
Kedua, ambil lempengan seng ukuran 2×2cm lalu gosok sedikit dengan menggunakan amplas halus. Kalau seng nggak ada, kamu bisa manfaatkan kaleng bekas minuman sebagai penggantinya.
Ketiga, lubangi bagian tengah lempengan tadi dengan menggunakan jarum, jangan terlalu besar lubangnya karena ini yang nantinya menjadi lensa bagi kamera. Lalu tempelkan ke bagian kaleng yangtelah dilubangi sebelumnya. tempelkan dengan menggunakan lakban di setiap sisinya.
Keempat, membuat shooternya. Buat dari lakban saja. Potong kira-kira +/-10cm. Tutupi bagian tengahnya, gunanya adalah supya lem di lakban tidak lengket di lensa yang tadi sudah ditempelkan sebelumnya. Oiya, kasih gulungan lakban yang sudah dipipihkan di ujungnya. Ini berguna sebagai batang pembuka dan penutup shooter.
So, jadi deh!! Tinggal masukan kertas photo ke dalam kamera kaleng tadi. Ingat, kertas foto itu peka cahaya, sama seperti film negatif. Jadi gunakan changing bag atau ruangan tertutup saat menggantinya.
Masih belum mengerti juga? Teman-teman KLJ Semarang nggak akan ragu buat membantu kalian belajar mencintai seni fotografi yang unik ini. Bahkan mereka pun mau memberikan alat-dan bahan yang dibutuhkan untuk bisa bermain dengan pinhole camera. Yuk gali informasi lebih banyak lagi tentang mereka di basecamp mereka diJl. HOS Cokroaminoto 383 Ungaran atau Jl. Sumurboto 2 No.35, Tembalang. Atau bagi kamu yang belum punya waktu bisa gabung di grup facebook KLJ Semarang atau follow twitternya di @KLJISmg.
Jeko| Foto: Rizki, Jeko

liputan suara remaja suara merdeka 8 juni 2011

Percaya nggak jika dari sebuah lubang kecil, kita bisa menghasilkan gambar? Yap, melalui KLJ atau kamera lubang jarum kita bisa mengabadikan bangunan-bangunan ataupun objek lainnya. Seperti yang dilakukan teman-teman KLJ Semarang, 7-8 Juni 2011 di Gedung D ruang 6 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang. Mereka nggak cuma pamer hasil foto, tapi juga workshop buat teman-teman Udinus yang pengen belajar KLJ. Ternyata, cara membuat dan menggunakan KLJ itu mudah lho, kawan. Bahkan kita bisa menggunakan barang-barang yang sudah nggak terpakai, yah hitung-hitung sekalian memanfaatkan barang bekas dan menyelamatkan bumi kita tercinta. Kita bisa memakai kaleng bekas permen, karton berbentuk segitiga, bambu, kaleng rokok dan besek(biasanya untuk tempat gethuk goreng).
Biasanya, buat pemula lebih mudah menggunakan kaleng rokok. Sebelum terjun ke lapangan peserta workshop diberikan teori dan cara menggunakan KLJ. Baru setelah semua siap, mereka bisa memotret objek dengan catatan, objek harus kaya cahaya. Semakin banyak cahaya, akan semakin bagus hasilnya. Selain itu, waktu yang dibutuhkan juga nggak terlalu lama sekitar satu menit. Jika cuaca sedang mendung, perlu waktu lebih lama lagi. Bahkan, bisa sampai 4 jam lho..
Puas hunting, peserta langsung diajak ke ruang gelap buat mencetak hasil foto. Kertas foto dikeluarkan dari kamera dan dicuci menggunakan cairan cuka. Tunggu sebentar sambil digoyang-goyang, beberapa saat kemudian akan terlihat hasil gambar di kertas foto. Seru banget!
Bagaimana kawan, tertarik buat mencoba? Gabung saja ke grup facebook KLJ Semarang atau follow twitternya di @KLJISmg. Bisa juga kamu datang ke basecamp mereka di Jl. HOS Cokroaminoto 383 Ungaran atau Jl. Sumurboto 2 No.35, Tembalang.
Foto: Rizki, keekkey